Saudagar Jerami

Diposting oleh Paulani Mercy
Dahulu kala, ada seorang pemuda miskin yang bernama Taro. Ia bekerja untuk ladang orang lain dan tinggal di lumbung rumah majikannya. Suatu hari, Taro pergi ke kuil untuk berdoa. "Wahai, Dewa Rahmat! Aku telah bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi kehidupanku tidak berkercukupan". "Tolonglah aku agar hidup senang". Sejak saat itu setiap selesai bekerja, Taro pergi ke kuil. Suatu malam, sesuatu yang aneh membangunkan Taro. Di sekitarnya menjadi bercahaya, lalu muncul suara. "Taro, dengar baik-baik. Peliharalah baik-baik benda yang pertama kali kau dapatkan esok hari. Itu akan membuatmu bahagia."

Keesokan harinya ketika keluar dari pintu gerbang kuil, Taro jatuh terjerembab. Ketika sadar ia sedang menggenggam sebatang jerami. "Oh, jadi yang dimaksud Dewa adalah jerami, ya? Apa jerami ini akan mendatangkan kebahagiaan…?", pikir Taro. Walaupun agak kecewa dengan benda yang didapatkannya Taro lalu berjalan sambil membawa jerami. Di tengah jalan ia menangkap dan mengikatkan seekor lalat besar yang terbang dengan ributnya mengelilingi Taro di jeraminya. Lalat tersebut terbang berputar-putar pada jerami yang sudah diikatkan pada sebatang ranting. "Wah menarik ya", ujar Taro. Saat itu lewat kereta yang diikuti para pengawal. Di dalam kereta itu, seorang anak sedang duduk sambil memperhatikan lalat Taro. "Aku ingin mainan itu." Seorang pengawal datang menghampiri Taro dan meminta mainan itu. "Silakan ambil", ujar Taro. Ibu anak tersebut memberikan tiga buah jeruk sebagai rasa terima kasihnya kepada Taro.

"Wah, sebatang jerami bisa menjadi tiga buah jeruk", ujar Taro dalam hati. Ketika meneruskan perjalanannya, terlihat seorang wanita yang sedang beristirahat dan sangat kehausan. "Maaf, adakah tempat di dekat sini mata air ?", tanya wanita tadi. "Ada dikuil, tetapi jaraknya masih jauh dari sini, kalau anda haus, ini kuberikan jerukku", kata Taro sambil memberikan jeruknya kepada wanita itu. "Terima kasih, berkat engkau, aku menjadi sehat dan segar kembali". Terimalah kain tenun ini sebagai rasa terima kasih kami, ujar suami wanita itu. Dengan perasaan gembira, Taro berjalan sambil membawa kain itu. Tak lama kemudian, lewat seorang samurai dengan kudanya. Ketika dekat Taro, kuda samurai itu terjatuh dan tidak mampu bergerak lagi. "Aduh, padahal kita sedang terburu-buru." Para pengawal berembuk, apa yang harus dilakukan terhadap kuda itu. Melihat keadaan itu, Taro menawarkan diri untuk mengurus kuda itu. Sebagai gantinya Taro memberikan segulung kain tenun yang ia dapatkan kepada para pengawal samurai itu. Taro mengambil air dari sungai dan segera meminumkannya kepada kuda itu. Kemudian dengan sangat gembira, Taro membawa kuda yang sudah sehat itu sambil membawa 2 gulung kain yang tersisa.

Ketika hari menjelang malam, Taro pergi ke rumah seorang petani untuk meminta makanan ternak untuk kuda, dan sebagai gantinya ia memberikan segulung kain yang dimilikinya. Petani itu memandangi kain tenun yang indah itu, dan merasa amat senang. Sebagai ucapan terima kasih petani itu menjamu Taro makan malam dan mempersilakannya menginap di rumahnya. Esok harinya, Taro mohon diri kepada petani itu dan melanjutkan perjalanan dengan menunggang kudanya.

Tiba-tiba di depan sebuah rumah besar, orang-orang tampak sangat sibuk memindahkan barang-barang. "Kalau ada kuda tentu sangat bermanfaat," pikir Taro. Kemudian taro masuk ke halaman rumah dan bertanya apakah mereka membutuhkan kuda. Sang pemilik rumah berkata,"Wah kuda yang bagus. Aku menginginkannya, tetapi aku saat ini tidak mempunyai uang. Bagaimanan kalau ku ganti dengan sawahku ?". "Baik, uang kalau dipakai segera habis, tetapi sawah bila digarap akan menghasilkan beras, Silakan kalau mau ditukar", kata Taro.

"Bijaksana sekali kau anak muda. Bagaimana jika selama aku pergi ke negeri yang jauh, kau tinggal disini untuk menjaganya ?", Tanya si pemilik rumah. "Baik, Terima kasih Tuan". Sejak saat itu taro menjaga rumah itu sambil bekerja membersihkan rerumputan dan menggarap sawah yang didapatkannya. Ketika musim gugur tiba, Taro memanen padinya yang sangat banyak.

Semakin lama Taro semakin kaya. Karena kekayaannya berawal dari sebatang jerami, ia diberi julukan "Saudagar Jerami". Para tetangganya yang kaya datang kepada Taro dan meminta agar putri mereka dijadikan istri oleh Taro. Tetapi akhirnya, Taro menikah dengan seorang gadis dari desa tempat ia dilahirkan. Istrinya bekerja dengan rajin membantu Taro. Merekapun dikaruniai seorang anak yang lucu. Waktu terus berjalan, tetapi Si pemilik rumah tidak pernah kembali lagi. Dengan demikian, Taro hidup bahagia bersama keluarganya.

*dari berbagai sumber...
»»  READMORE...

Tukang Sepatu dan Liliput

Diposting oleh Paulani Mercy
Dahulu kala, disebuah kota tinggal seorang Kakek dan Nenek pembuat sepatu. Mereka sangat baik hati. Si kakek yang membuat sepatu sedangkan nenek yang menjualnya. Uang yang didapat dari setiap sepatu yang terjual selalu dibelikan makanan yang banyak untuk dibagikan dan disantap oleh orang-orang jompo yang miskin dan anak kecil yang sudah tidak mempunyai orangtua. Karena itu walau sudah membanting tulang, uang mereka selalu habis. Karena uang mereka sudah habis, dengan kulit bahan sepatu yang tersisa, kakek membuat sepatu berwarna merah. Kakek berkata kepada nenek, “Kalau sepatu ini terjual, kita bisa membeli makanan untuk Hari Raya nanti.

Tak lama setelah itu, lewatlah seorang gadis kecil yang tak bersepatu di depan toko mereka. “Kasihan sekali gadis itu ! Ditengah cuaca dingin seperti ini tidak bersepatu”. Akhirnya mereka memberikan sepatu berwarna merah tersebut kepada gadis kecil itu.

“Apa boleh buat, Tuhan pasti akan menolong kita”, kata si kakek. Malam tiba, merekapun tertidur dengan nyenyaknya. Saat itu terjadi kejadian aneh. Dari hutan muncul kurcaci-kurcaci mengangkut kulit sepatu, membawanya ke rumah si kakek kemudian membuatnya menjadi sepasang sepatu yang sangat bagus. Ketika sudah selesai mereka kembali ke hutan.

Keesokan paginya kakek sangat terkejut melihat ada sepasang sepatu yang sangat hebat. Sepatu itu terjual dengan harga mahal. Dengan hasil penjualan sepatu itu mereka menyiapkan makanan dan banyak hadiah untuk dibagikan kepada anak-anak kecil pada Hari Raya. “Ini semua rahmat dari Yang Maha Kuasa”.

Malam berikutnya, terdengar suara-suara diruang kerja kakek. Kakek dan nenek lalu mengintip, dan melihat para kurcaci yang tidak mengenakan pakaian sedang membuat sepatu. “Wow”, pekik si kakek. “Ternyata yang membuatkan sepatu untuk kita adalah para kurcaci itu”. “Mereka pasti kedinginan karena tidak mengenakan pakaian”, lanjut si nenek. “Aku akan membuatkan pakaian untuk mereka sebagai tanda terima kasih”. Kemudian nenek memotongh kain, dan membuatkan baju untuk para kurcaci itu. Sedangkan kakek tidak tinggal diam. Ia pun membuatkan sepatu-sepatu mungil untup para kurcaci. Setelah selesai mereka menjajarkan sepatu dan aju para kurcaci di ruang kerjanya. Mereka juga menata meja makan, menyiapkan makanan dan kue yang lezat di atas meja.
Saat tengah malam, para kurcaci berdatangan. Betapa terkejutnya mereka melihat begitu banyaknya makanan dan hadiah di ruang kerja kakek. “Wow, pakaian yang indah !”. Merek segera mengenakan pakaian dan sepatu yang sengaja telah disiapkan kakek dan nenek. Setelah selesai menyantap makanan, mereka menari-nari dengan riang gembira. Hari-hari berikutnya para kurcaci tidak pernah dating kembali.

Tetapi sejak saat itu, sepatu-sepatu yang dibuat Kakek selalu laris terjual. Sehingga walaupun mereka selalu memberikan makan kepada orang-orang miskin dan anak yatim piatu, uang mereka masih tersisa untuk ditabung. Setelah kejadian itu semua, Kakek dan dan nenek hidup bahagia sampai akhir hayat mereka

*dari berbagai sumber..
»»  READMORE...

Seperti Apakah Kehidupan Kita 5 Tahun Mendatang???

Diposting oleh Paulani Mercy
Coba sekarang kita mengingat 5 tahun yang lalu kira-kira dengan siapa kita bergaul,,?

Buku apa saja yang kita baca,,? komik? buku motivasi ? atau??
 
Atau action apa yang sudah kita lakukan 5 tahun lalu??
Kuliah yang rajin?? atau malas kuliah??
rajin belajar?? atau malas belajar??
bekerja dengan rajin?? atau hanya diam saja???
memaafkan?? atau mendendam??
diam saja?? atau mulai berbisnis??


Inilah patokan yang dipakai orang-orang sukses di seluruh dunia untuk menentukan ingin kehidupan yang seperti apa ya 5 tahun kedepan . ?

Kehidupan kita 5 tahun kedepan di tentukan oleh 3 hal ini :
Buku apa yang kita baca?
Dengan siapa kita bergaul?
Action apa yang sudah kita lakukan?

 
Jika  VRIENDEN merasa hidupnya sangat luar biasa sekarang ini , Selamat ya  .. Qwenn yakin pasti VRIENDEN bergaul dengan teman yang tepat, membaca buku yang tepat dan yang terpenting banyak melakukan action atau kegiatan-kegiatan positif .
 
Dan Jika VRIENDEN merasa keidupan sekarang ini biasa saja, atau kok malah tambah menyedihkan ya.. Coba deh mulai ikuti kiat sukses ini:
  1. Mulailah baca-baca buku positif
  2. Bergaul dengan teman yang positif, yang sukses. 
  3. Perbanyak action positif dan bermanfaat. 
Niscaya Kehidupan VRIENDEN   5 tahun kedepan pasti cemerlang .=)
 
Ilmu ini Qwenn dapat dari Bloop+Mr. Bradley Sugar, pemilik Sekolah Bisnis
No 1 di seluruh dunia yang bernama Action Coach ..

 
Please wait for the next artikel yaaa...
^_^
»»  READMORE...

Cara Menghemat BBM

Diposting oleh Paulani Mercy
  1. Memanaskan mesin jangan menjalankan mobil/motor jika Ulanbelum mema naskan kendaraan lebih dulu. Cukup 30 detik - 1 menit aja ya.   
  2. Servis kendaraan kamu secara teratur   
  3. Pengemudi yang menggunakan transmisi manual, sebaiknya tetap memakai persneling tinggi begitu mereka melaju cepat.  Untuk memanfaatkan bernsin sebaik mungkin :)   
  4. Jangan mengerem secara tiba - tiba agar tidak mengganggu peng hematan bensin secara optimal   
  5. Jangan membebani mobil/motor berlebihan, makin berat mobil  atau motor kamu makin banyak bensin yang dihabiskan   
  6. Jaga kecepatan.baiknya 55 mil perjam   
  7. Jangan terpaku pada roda yang nyaring. pastikan kondisi roda mobil kamu bagus   
  8. Menjaga putaran mesin. untuk berjalan, idealnya ( normal ) 2000-3500 rpm   
Semoga tips - tips ini bermanfaat ya. 
Kasih tahu teman - temanmu tentang tips ini agar kalian bisa hemat BBM dan uang :)

*bloopendorse
»»  READMORE...

Alfred Riedl juga bisa menangis

Diposting oleh Paulani Mercy
Di balik sikapnya yang keras dan tegas, pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl juga bisa menitikkan air mata.

Riedl tak kuasa menitikkan air mata saat bertemu pria yang mendonorkan satu ginjal untuknya. Pelatih 61 tahun asal Austria itu luluh di hadapan pria dermawan yang berasal dari Vietnam.

Riedl menangis sambil mengucap terima kasih atas ginjal pemberiannya itu. Karena ginjal itulah Riedl bisa bebas dari derita cuci darah sekaligus memberinya hidup yang baru. Peristiwa langka ini terjadi dalam acara 'Satu Jam Lebih Dekat' yang ditayangkan di tvOne, Kamis malam 17 Februari 2011.

Sumber: vivanews.com
»»  READMORE...